Banyak orang berkata, “Mustahil mencintai seseorang yang terbentang dalam
jarak dan wajahnya yang jarang atau bahkan tak pernah kau memandangnya.”
Aku hanya bisa tersenyum. Lalu bergumam dalam hati, “Ya Rasulullah,
benarkah itu mustahil? Antara Sukoharjo dan Jakarta Madinah itu terpisah
dengan jarak, ada samudra yang membentang luas. Bahkan kita terpisah pula oleh
waktu, lebih dari 1400 tahun. Dan sekalipun tak pernah aku memandang wajahmu,
tapi entah kenapa hati begitu dalam mencintaimu.”
Darimu aku belajar tutur sapa. Darimu aku belajar tak meninggikan suara.
Berkata jujur adalah sebuah keagunganmu. Al Amin. Sebuah gelar yang agung
sebelum turun risalah kerasulan telah mampu engkau raih. Track record kehidupanmu membuktikan, bahwa tiada suatu
kebohoganpun terucap. Yang terucap darimu itulah kebenaran dan itulah yang akan
terjadi. Karena kesemuanya berasal dari Allah, tiada satupun yang berasal dari
hawa nafsu.