Kamis, 26 November 2015

Bias Rembulan


Malam ini...
Ku terima pesan rindumu, kekasih
Kala kau menitipkan seluruh rintih suaramu pada desah angin malam
Kala kau menitipkan seluruh lekukmu pada satu bulatan rembulan
Ingin ku jadi telaga yang berbias rembulan wajahmu
Namun bagaimana bisa untuk tidak bergelombang di tengah terpaan rindu



Daplangu, 25 November 2015

Sabtu, 21 November 2015

Yang Tersimpan Pada Suatu Tempat

Pernahkah anda berada di suatu tempat yang disitu jejak kenangan bersama orang yang anda cintai begitu lekat tertera di tempat itu?
Pernahkah anda ketika berada di tempat itu. Sengaja atau tidak sengaja, seolah-olah tempat itu bercerita dengan sendirinya apa yang terjadi di masa silam? Tentang senyumnya, gaya bicaranya, body languagenya dan seabrek polah tindak tanduknya terekam jelas di tempat itu. Bahkan semilir anginnya pun dapat ikut nimbrung bercerita.
Belum?

Jumat, 13 November 2015

Mata Hati Cinta Al Rashafāt

Al Rashafāt: Percikan Cinta para Kekasih


Penulis Review: Arman Dhani Bustomi (www.kandhani.net) 
Tahun 2013 adalah tahun yang melelahkan dalam merumuskan dan mencari sosok buku ideal. Betapa tidak? Di antara gempuran berbagai buku sampah macam motibasi, religi dangkal dan sastra presidensial picisan. Buku-buku bermutu susah untuk ditemukan. Toko buku hari ini susah dibedakan dengan toko kelontong yang menjual kebutuhan ATK. Rak best seller dengan sangat menyedihkan memampang aurat tanpa malu-malu buku pseudo sains Garut Kota Iluminati setelah berhari-hari sebelumnya memuja buku komikal Borobudur dibangun oleh Nabi Sulaiman. Saya sudah hampir putus asa dan menyerah untuk percaya buku-buku baik akan ditemukan tahun ini apabila, tentu saja, pada satu hari minggu saya menemukan buku Al Rashafāt: Percikan Cinta para Kekasih.

Kamis, 12 November 2015

Cangkir Kesabaran


Cangkir kesabaran mulai terkikis nyeri
Dalam bilik sunyi aku masih setia sembunyi
Mataku lembab sayu, tubuhku beku
Mulut ternganga namun lidahku kaku
Wahai penawar luka
Wahai cahaya penerang jiwa
Sibaklah niqab awan penutup muka
Baluri dunia yang berkalang duka
Dengan rahmatNya,
mendekatlah...

Malam Adalah Ketetapan Rindu

Malam adalah ketetapan rindu akan cahaya mentari
Dan malam sebenarnya adalah cahaya yang diingkari oleh bumi
Padahal matahari tetap bersinar
Tetapi Tuhan tidak membiarkan kecemasanmu
Masih saja menyediakan walau sekecil kunang adalah lentera di dadamu
Kalau pengen lebih terang,
mendongaklah kelangit yang tanpa bingkai
Disana,
Yen ning tawang ono lintang adalah simbol para kekasih-kekasih
yang melingkari menanti bulan Purnama

Seketika Dawai Dawai Jiwa Terpetik

Seketika dawai dawai jiwa terpetik
Apa yang terwujud ini pastilah ada yang mewujudkan
Semesta yang beraneka ragam hanyalah sebuah tongkat
Tapi ketika mata hatimu bisa musyahadah
apalah arti sebuah tongkat untuk orang yang bisa melihat

Selasa, 10 November 2015

Nur



Duhai Kekasih,
bukankah setiap insan ini dititipi sepercik dari Nur-mu.
Walau hanya sebesar kunang, bukankah ia berasal dari Tuhan?
Karnanya kepada pejahat paling laknat pun
pandanglah dengan penuh rahmat

Wahai engkau yang lemah lembut,
darimu aku belajar tutur sapa
belajar tak meninggikan suara

Wahai engkau purnama, dikau berpetuah
dalam kegelapan yang bijak ialah berbicara bukan dengan suara 
tetapi dengan cahaya

Senin, 09 November 2015

[bukan] TIPS PDKT

Sedikit tips bagi lelaki yg sedang mbribik (mendekati/ PDKT) wanita. Hati wanita akan terbuka untuk dia yg berulang kali mengetuk pintunya. Ingat pepatah jawa mengatakan, tresno jalaran soko kulino.
Tahap pertama. Buat dia penasaran. Misal, (+) untuk lelaki si pembribik, dan (-) untuk wanita si calon bribikan.
(-) "Halo siapa ini?"
(+) "Ini si Fulana ya? Masak lupa, kemarin kamu miskol nomer ini lho?"
(-) “Ah, masak?"
(+) “Iya, aku Fulan. Anak kampung sebelah.” (Cari lokasi tempat yang dekat dengan tempat ia berdomisili)

Sabtu, 07 November 2015

Bersiap Kepada Resiko

Apa yang kita tampilkan di depan masyarakat adalah hal yang mesti kita pertangungjawabkan apapun resikonya. Dipuja atau dihujat.
Karena kita hidup di dunia sosial kemasyarakatan. Bukan di hutan. Kita bertemu dan bertatap muka dengan kepala-kepala berisi otak. Bukan dengan pohon menjulang tinggi namun bisu ataupun hewan berlari kesana-kemari namun tak merasa.
Bila dipuja janganlah lekas terlena. Bila di hujat janganlah pula rendah diri. Bila salah kita perbaiki bukan malah lari. Bila benar kita lanjutkan dan buat lebih baik dari ini.

Konsekuensi Kenangan

Kenangan akan sebuah tempat memang tak selalu berasal dari segala sesuatu yang indah-indah. Bukan hanya soal saat mekar setangkai mawar, namun juga saat tertusuk durinya. Ada kalanya, saat kita berada di tempat yang baru, tempat yang teratur, dengan segala ritme kehidupan yang efisien, taktis, dan nyaman, kita justru rindu pada tempat lama, yang penuh dengan kesemrawutan dan seringkali membuat kita repot lagi tidak teratur.

Selasa, 03 November 2015

RUMAH


Rumah adalah tempat kita tinggal, istirahat, berfikir jernih, memulai banyak hal dalam hidup, tempat kita pulang setelah bepergian, tempat yg paling nyaman buat kita, tempat berkumpulnya keluarga, handai taulan serta para sahabat. 
Rumah adalah tempat bermuaranya segala aspek kehidupan. Madrasah pertama kita. Segala pelajaran dimulai di rumah. Buat dan kondisikan rumah menjadi tempat paling nyaman untuk seluruh penghuninya. Di situ dituntut rasa dan kebijakan untuk berbagi, kebersamaan dan menjaga peraaaan sesama penghuni rumah. 
Mari kita buat rumah yg paling nyaman untuk seluruh penghuni rumahnya. Dan tetap ada Kepala Keluarga yg menjadi Imam dan panutan bagi seluruh penghuni rumah.