Jumat, 14 Agustus 2015

Langkah Awal

Awal pernikahan pasti indah karena kita bisa bersanding dengan orang yang kita cintai. Seiring berjalannya waktu, kita mulai menemui kekurangan masing-masing. Mungkin kita akan bertengkar karena beberapa hal tak berjalan sesuai keinginan kita. Kata penelitian, wanita lebih sering berfikir dengan emosi, sedangkan pria mampu berfikir lebih logis.

Namun, pastilah aku akan berusaha untuk tidak kekeh "menang sendiri" karena aku adalah penentu keputusan. Yang pada mulutku saja lah yang menentukan apakah kita tetap bersama atau berpisah.
Aku akan terus menimang menimbang apa pendapat yang kau utarakan. Jangan menyerah, seberapa kecilpun keinginanmu untuk mempertahankan keluarga kita tetaplah istiqomah berusaha mendampingi diriku. Dalam keluarga tidak ada lagi akau ataupun kau, yang ada alah kita.

Selingkar cincin yang tersemat di sela jari manismu, adalah bukti bahwa kau dan aku adalah sekutu dalam sehimpun rindu. Melalui cinta, kau dan aku menjadi syair-syair yang selalu pendar dalam doa. Alam semesta mengamininya, para pendamba surga pun ikut menjadi saksi kita.

Tuhan, kami saling cinta, sepenuh purnama. Sequdus tanah setulus udara seindah nirwana. Maka restui kami, agar sanggup menghayati cintaMu yang bergema, suci dan abadi.

Categories:

0 komentar:

Posting Komentar