Senin, 18 Mei 2015

Gerutu Doa



Ya Allah, dia gadis yang baik. Jadikan dia kekasih-Mu, tanamkan berjuta benih cinta dihatinya kepada-Mu, agar setiap gerak dan langkahnya dapat meniru utusan-Mu yang teragung, Nabi Muhammad SAW. Hingga terbimbimlah semua apa yang akan dia lakukan dan katakan. Kalau bukan kepada-Mu wahai Dzat yang Maha Pengasih, kepada siapa lagi hamba merintihkan ketidakmampuan hamba ini.
Bentang garis kehidupan ini telah nyaris sempurna dilalui olehnya. Suka dan duka rasa-rasanya telah dia lahap dengan ketangguhan jiwa yang luar biasa. Sebagai seorang laki-laki diriku telah dikalahkan telah oleh dirinya. Semangat untuk menjadi seorang “Khadijah” jelas tergambar dari sorot matanya yang teduh, senyumnya yang menentramkan jiwa, dan lembut caranya menyentuh.

Senin, 04 Mei 2015

BERKIRIM-KIRIMAN SURAT




BERKIRIM-KIRIMAN SURAT
Tenggelamnya Kapal van der Wijck (BUYA HAMKA)

Surat yang Ketiga
Sahabatku Hayati!
Sebagai kukatakan dahulu, lebih bebas saya menutis surat dari pada berkata-kata dengan engkau.
Saya lebih pandai meratap dalam surat, menyesal dalam surat, mengupat dalam surat. Karena bilamana saya bertemu dengan engkau, maka matamu yangsebagai bintang Timur itu senantiasa menghilangkan susun kataku.
Sebelum bertemu, banyak yang teringat, setelah bertemu semuanya hilang, karena kegembiraan pertemuan itu telah menutupi akan segala ingatan.
Inilah suratku yang ketiga. Dan alangkah beruntungnya peraaan hatiku jika beroleh balasan, padahal sepucuk pun belum pernah engkau balas. Tahu saya apa jadi sebabnya Bukan lantaran engkau tak dapat mengarang surat.

Cerita Penulasan Hutang

Di malam ini. Bukan. Bukan hanya malam ini. Namun setiap malam. Sepanjang malam. Setiap tulisanmu selalu aku menungguinya. Kutunggui dengan penuh sabar seperti aku setiap harinya menunggui ampas kopi untuk mengendap. Meski setiap kali menengok ke blog atau twitter aku harus kembali termenung dengan sedikit merasa kecewa, karena tiada tulisan yang baru. Kalaupun ada tiada cerita yang menjadi penenang gemuruh rinduku.
Tapi adanya bingkai senyummu selalu berhasil menampik segala kekecewaan. Menginjak segala keraguan. Namun tidak untuk mengusir gemuruh rindu yang meronta hebat. Yang sedikit pun tiada berbelas kasihan kepda jiwa yang nyata-nyata lemah. Tubuh bolehlah tegap berdiri, menorehkan senyum di khalayak umum, namun jiwa tetaplah berlinang air mata.
Aku menulis ini bagaikan menggunakan tinta dari air mata, yang aku wadahi dalam pena keteguhan doa.

Sabtu, 02 Mei 2015

Lelaki Bodoh



Lelaki itu sangat mudah "berharap" kepada wanita. Sebetulnya mengarah kepada kebodohan yang tersamarkan. Terlalu ge-er lebih halusnya. Hanya dengan wanita itu sering membalas sms, chat, BBM, WA, dan seperangkat alat penghubung lainnya. Lelaki akan mengira bahwa si wanita itu tertatik padanya.
Mungkin ini akan mendapat pertentangan oleh para lelaki. Yang notabene penolaknya adalah sekumpulan lelaki yang pernah di pe-ha-pe-in sama sifatnya sendiri ini.
Yang lainnya mungkin mengangguk mengaminkan hal ini. Mungkin lho ini. Karena seluruh opini saya ini sangat tidakberhasrah untuk diseujui. Malah kadang saya berharap opini saya ini salah. Yah, namun saya hanya men-share pengalaman bodoh saya dulu. Dulu! Catat itu.