Lelaki itu sangat mudah "berharap" kepada wanita. Sebetulnya mengarah
kepada kebodohan yang tersamarkan. Terlalu ge-er lebih halusnya. Hanya dengan
wanita itu sering membalas sms, chat, BBM, WA, dan seperangkat alat penghubung lainnya.
Lelaki akan mengira bahwa si wanita itu tertatik padanya.
Mungkin ini akan mendapat pertentangan oleh para lelaki. Yang notabene
penolaknya adalah sekumpulan lelaki yang pernah di pe-ha-pe-in sama sifatnya
sendiri ini.
Yang lainnya mungkin mengangguk mengaminkan hal ini. Mungkin lho ini. Karena seluruh opini saya ini
sangat tidakberhasrah untuk diseujui. Malah kadang saya berharap opini saya ini
salah. Yah, namun saya hanya men-share
pengalaman bodoh saya dulu. Dulu! Catat itu.
Begini kawanku.
Marilah kita singkirkan sifat gawan
bayi kita itu. Bawasannya wanita yang sering menjadi teman sms, chat, BBM, WA,
dan seperangkat alat penghubung lainnya itu tidak mesti tertarik kepadamu.
Karena mungkin, bahwa kesediannya untuk terus membalas sms darimu sebetulnya
tak lebih dari sekedar sifat normatif belaka.
Atau mungkin, pada saat itu wanita yang menemanimu sms itu sedang
longgar, jadi daripada mubadzir
pulsanya karena beberapa hari lagi masa aktifnya habis mending dibuang ke handphone-mu.
Namun janganlah berputus asa. Karena menurut survey, hanya dengan 224
tweets, 163 sms, 70 pesan facebook, 37 email serta 30 kali telpon, kita dapat
membuat seseorang jatuh cinta. Untuk kebenarannya silahkan amalkan sendiri. Saya
lepas tangungjawab dari hal ini. Heuheu....
Dan juga teruntuk kaum hawa nih ya. Janganlah anda sekalian menambah emot
imut nan menggoda jiwa lelaki untuk menaruh harapan kepada anda. Jika memang
anda tiada niat sama sekali untuk menyambut harapan itu.
Sungguh teramat sangat kejam bila kita menumbuhkan rasa harap kepada
orang lain namun tiada mau kita untuk menyambutnya.
Silahkan merenunginya sinambi minum kopi. Bila suka
udud, sinambi udad udud juga boleh. Saya mau nyari sarimbit lagi.
Adziz bin Gino
Sukoharjo, 1 Mei 2015
0 komentar:
Posting Komentar