Kamis, 10 April 2014

Al-adab Al-alim Wa al-Muta’allim - Etika Murid Terhadap Guru


KH. HASYIM ASY’ARI; ETIKA MURID TERHADAP GURU

- Hasyim Asy’ari, Al-adab Al-alim Wa al-Muta’allim, (Pesantren Tebuireng: Jombang, 1238 ) -

1. Hendaknya seorang murid meneliti terlebih dahulu dengan meminta petunjuk kepada Allah siapa guru yang harus diambil dengan mempertimbangkan akhlak dan etikanya
ينبغى للطالب ان يقدم النظر ويستخير الله فيمن ياءخذالعلم عنه ويكتسب حسن الأخلاق والأدب منه
Dengan konsep di atas, sangat jelas bahwa murid di tuntut untuk hati-hati memilih guru dalam belajarnya. Hal ini akan berakibat pada murid sendiri.

2. Memperhatikan apa yang menjadi haknya dan tidak melupakan keutamaan dan kebaikannya, serta mendoakan gurunya baik ketika ia hidup atau ia meninggal dan memelihara kekerabatan dan keturunannya.
أن يعرف له حقّه ولا ينسى له فضله, وأن يدعو له مدّة حياته وبعد مماته ويراعى ذرّيته وأقاربه
Hubungan yang dimaksud adalah adanya keterkaitan secara interen dan erat tidak hanya dalam artian lahir, akan tetapi juga batin. Jadi inilah yang menjadi bukti, bahwa pemikiran Hasyim Asy’ari sangat humanis dan bersifat religius, sehingga apa yang menjadi ajarannya menjadi bahan acuan yang sangat penting dalam mengembangkan komunitas pendidikan yang respec terhadap nilai-nilai kemanusiaan dan relegiusitas dalam kehidupan.

Senin, 07 April 2014

Pintu Harapan dan Kesedihan


“Apabila anda ingin Allah swt membuka pintu harapan padamu, maka lihatlah apa yang dianugerahkan dariNya kepadamu. Dan apabila anda ingin Allah membuka pintu kesedihan padamu, maka lihatlah apa yang engkau lakukan bagiNya.”Harapan dan kesedihan, adalah dua hal yang terus berdampingan. Karena adanya harapanlah, seseorang mulai optimis dan terbuka masa depannya. Khususnya masa depan dengan Sang Pencipta.

Namun, sepanjang  yang disebut harapan, semata juga karena dibuka oleh Allah swt, berupa kepatuhan dan ketaatan kita. Apa pun yang dari Allah swt, senantiasa membuka harapan kita, karena seluruh ketaatan kita, kebajikan kita, semuanya dari Allah,  bukan dari diri kita.

Sabtu, 05 April 2014

Dosa-dosamu Jangan Memutus Istiqomahmu


Syeikh Ibnu ‘Athaillah As-Sakandary
"Manakala anda terjerumus dalam dosa, janganlah kenyataan itu membuatmu putus asa dalam meraih
Istiqomahmu dengan Tuhanmu. Kadang-kadang, – siapa tahu – itulah akhir dosa yang ditakdirkan oleh Allah padamu.”

Jadikan keterjerumusan itu sebagai pintu taubat dan inabah demi beharap kepada Allah Ta’ala, sekaligus sebagai pintu khauf (rasa takut) kepadaNya. Sebab putus asa terhadap rahmat Allah itu bentuk tipudaya yang gelap, bahkan syetan harus berputus asa karena tidak mampu memperdayai anda dibalik tindakan dosa itu.

Jumat, 04 April 2014

Respon Psikologis Terhadap Pujian

Syeikh Ibnu ‘Athaillah As-Sakandary
"Orang-orang zuhud ketika dipuji, mereka sedih, karena melihat pujian itu datangnya dari makhluk. Sedangkan orang-orang yang ’arif billah ketika dipuji mereka bersukacita, sebab pujian itu hakikatnya dari Allah Sang Maha Diraja."
Para a’rifun menyaksikan perbuatan makhluk itu dari segi wujud pemberlakukan Allah Swt. pada mereka. Karena itulah sang arif senantiasa melihat makhluk sebagai “pena”-nya Allah Ta’ala. Maka bila mereka dipuji, mereka bersukacita karena yang dipandang adalah pujian Allah bukan pujian makhluk, lalu semakin bertambah kuat kebahagiaannya pada Tuhannya, tenteram kepadaNya dan tetap lari dari segala hal selain Dia.

BIOGRAFI PENGARANG KITAB AL-HIKAM

KITAB AL HIKAM
 BIOGRAFI PENGARANG KITAB AL-HIKAM 
SYAIKH IBNU ATHO'ILAH AS SAKANDARY

Kelahiran dan keluarganya
Pengarang kitab al-Hikam yang cukup populer di negeri kita ini adalah Tajuddin, Abu al-Fadl, Ahmad bin Muhammad bin Abd al-Karim bin Athoillah al-Sakandari al-Judzami al-Maliki al-Syadzili. Ia berasal dari bangsa Arab. Nenek moyangnya berasal dari Judzam yaitu salah satu Kabilah Kahlan yang berujung pada Bani Yastrib bin Qohton, bangsa Arab yang terkenal dengan Arab al-Aribah. Kota Iskandariah merupakan kota kelahiran sufi besar ini. Suatu tempat di mana keluarganya tinggal dan kakeknya mengajar. Kendatipun namanya hingga kini demikian harum, namun kapan sufi agung ini dilahirkan tidak ada catatan yang tegas. Dengan menelisik jalan hidupnya DR. Taftazani bisa menengarai bahwa ia dilahirkan sekitar tahun 658 sampai 679 H.

Kajian Kitab Al Hikam Syaikh Ibnu 'Athailah asy-Syakandary (Mp3 Seri 1 - 99)


Silahkan klik saja link Kajian Kitab Al Hikam Bersama KH Imron Jamil yang terbagi dalam 99 file mp3

Pengajian kitab “Al-Hikam” adalah pengajian yang bersifat umum dalam artian ditujukan untuk masyarakat luas sebagai sarana untuk menambah serta memperdalam pemahaman masyarakat tentang Agama Islam khusunya ilmu tasawuf. Dinamakan pengajian kitab “Al-Hikam” karena pengajian ini menggunakan kitab “Al-Hikam” yang merupakan salah satu kitab yang termasyhur dalam bidang tasawuf yang dikarang oleh Ibnu ‘Athailah asy-Syakandary.

Rabu, 02 April 2014

Wasiat Nasehat Habib Luthi bin Yahya: Rahasia di Balik Shalawatnya Allah Swt. kepada Rasulullah SAW

Muslimedianews ~ Rais Am Jam’iyah Ahlut Thariqah al-Mu’tabarah an-Nahdliyah, sekaligus ketua umum thariqah sufi sedunia, Maulana al-Habib M. Luthfi bin Ali bin Hasyim bin Yahya Pekalongan, menjelaskan perihal rahasia di balik bacaan shalawat Allah kepada nabiNya.

Nasihat Bagi Suami dari Maulana al-Habib M. Luthfi bin Ali bin Hasyim bin Yahya


Assalamu’alaikum wr wb
Yang terhormat Habib Luthfi Bin Yahya, saya adalah kepala rumah tangga yang belum bisa menafkahi istri dan anak-anak dengan baik. Menafkahi disini dalam arti lahir dan bathin, karena istri saya bekerja d iluar kota.
Beberapa kali saya bekerja, keluar masuk perusahaan. Tidak ada yang bertahan lama. Setelah beberapa kali introspeksi diri dan minta nasihat Kyai, saya memutuskan mendalami agama, memperbanyak ibadah dan lebih banyak mengikuti majelis Taklim. Sedangkan dalam urusan bekerja, sampai sekarang saya belum bekerja, tapi tetap berusaha mencarinya.
Saya berpendapat kalau saat ini saya lebih banyak beribadah, itu artinya saya sedang bekerja untuk Allah dan Allah yang akan menggaji saya, mencukupi kebutuhan hidup saya. Ahamdulillah rumah tangga saya harmonis.
Habibi, tolong nasehati dan bimbing saya agar saya bisa menjadi suami yang bisa diandalkan keluarga saya, yang bisa menjadi pelindung, pengayom dan bisa bertangung jawab terhadap kebutuhan rumah tangga saya.
Wassalamu’alaikum Wr Wb

Menyikapi Pujian Makhluk


Syeikh Ibnu ‘Athaillah As-Sakandary : “Semesta ciptaan ini ada karena ketetapan dariNya, dan terhapus oleh Kemaha-Esaan DzatNya.”

Syeikh Zarruq mengatakan, “Bila anda memandang makhluk dari dimensi penetapan oleh Allah Ta’ala pada mereka, maka anda melihat makhluk sebagai wujud.
Namun bila anda melihat mereka dari segi bahwa mereka adalah makhluk yang sangat butuh, sangat kurang dan tidak merdeka, maka anda telah memandang mereka sebagai wujud ketiadaan.
Dalam kitabnya At-Tanwir, Ibnu Athaillah menegaskan, “Ulasan yang rinci dalam konteks ini adalah, bahwa makhluk itu memang ada, dan dari segi yang tersembunyi dibalik makhluk menimbulkan musyahadah kepadaNya. Kemudian Allah swt menetapkan makhluk dari sisi yang ditetapkanNya melalui hikmah-hikmahNya, dan hikmah-hikmah itu tidak bersandar pada pengetahuan anda.”