Kamis, 12 November 2015

Cangkir Kesabaran


Cangkir kesabaran mulai terkikis nyeri
Dalam bilik sunyi aku masih setia sembunyi
Mataku lembab sayu, tubuhku beku
Mulut ternganga namun lidahku kaku
Wahai penawar luka
Wahai cahaya penerang jiwa
Sibaklah niqab awan penutup muka
Baluri dunia yang berkalang duka
Dengan rahmatNya,
mendekatlah...
Categories:

0 komentar:

Posting Komentar