Kamis, 23 April 2015

Gerutu Singkat



Hanya secangkir kopi yang menemaniku menyusuri malam yang begitu kelam ini. Hah. Betapa tidak kelam coba. BBM muk contreng. Perut laper. Padahal paginya rencana mau puasa Rajab.
Bajindulnya lagi, sudah susah payah menerjang tirai hujan. Beli dua bungkus mie instan. Sudah aku persiapkan semua: sebungkus mie instan yang sudah kubuka, sebungkus lagi aku simpan untuk sahur. Aku ambil sedikit mie yang tercecer, lalu ku-klethusi sambil merajang cabe rawit, membersihkan telor, menyiapkan mangkuk.. Lalu klek! Ceklek! Ceklek! Pukimaaaaak! Gas habis! 
Dengan wajah seperti kedelai bego, mie instan aku makan metah sambil menyimpan rasa gontok. Ditambah lagi mangkelnya hati karena BBM masih saja istiqomah contreng. Munyuk!

19 April 2015
Categories:

0 komentar:

Posting Komentar