Selasa, 02 September 2014

Kultwit Nasihat Haji dari Maulana Al Habib M. Luthfi bin Yahya


Ada rombongan calon jamaah haji yang datang minta doa dan nasihat, lalu saya sampaikan pesan2 berikut.

Berangkat ke Mekah niat menunaikan rukun Islam yang ke 5, niat ziarah kepada Rasul Saw, jangan ada embel2 agar dipanggil haji.  

Di tanah suci: Mekah-Madinah, paling penting adab, 'akuisme'; titel, label Kiai,Habib,kaya,kepintaran ditanggalkan, jgn dibawa2. 

Ka'bah itu bukan rumah Allah. Karena Allah tidak menempat. Baitullah itu adalah syathrah;arah.Arah kita shalat, yang menyatukan. 

Ka'bah akan dijadikan saksi dihadapan Allah swt, Anda shalat atau tdk. Jadi nanti tidak bisa mengaku2,tdk pernah tinggal shalat.


Menunaikan Haji ke Baitullah berarti kita datang sebagai hamba, عبد. Abed itu pangkat tertinggi manusia dihadapan Allah swt.  

Sebab kata abed ini mengumpulkan sifat paling mulia manusia dan insaniah manusia. Insaniah manusia ada dlm kata abed. 

Insan itu nama lain manusia untuk menekankan aspek ruhiah, spiritual & aspek2 non indrawi lainnya. Sedangkan basyar aspek fisik. 

Karena datang ke tanah suci sebagai abed, maka segala atribut, titel, pangkat, jabatan ditanggalkan dihadapan Allah Swt.  

Kita datang sbg abed, hamba yang faqir, sangat butuh rahmat Allah swt.Nabi berdoa agar selalu ditempatkan bersama golongan ini.  

Nabi berdoa;ya Allah hidupkanlah kami dlm keadaan miskin&wafatkanlah kami bersama org miskin;senantiasa faqit atas rahmat Allah.

Bumi di tanah suci Mekah-Madinah mempunyai keistimewaan 'weruh sajeroning winara'. Seperti tahu niat yang berpijak diatasnya.

Oleh karena itu penting sekali menjaga niat dan akhlak. Dgn baiknya akhlak kekurangan kita selama di tanah suci akan tertutup.

Kalau ada yang berperilaku buruk, jangan buruk sangka.Anggap saja orang itu ngajari agar kita tdk melakukan perilaku yang sama.

Sepanjang perjalanan, di mobil di pesawat banyak baca surat al-Quraish dan shalawat, terus dibaca sebanyak mungkin bergantian.  

Kalau ada sesuatu doakan&bertawasul kepada guru2 Anda;hidup/wafat.Sebab mereka hidup&diberi rizki disisi Tuhannya.Ali Imran:169. 

Keluar rumah hendak berangkat, niat tawakal jangan hanya untuk diri sendiri tapi juga untuk keluarga yang ditinggalkan;...  

Tawakal untuk anak-anak yang dirumah, di tawakal di jalan, tawakal atas harta benda dll. Dan Insya Allah menjaga dan mencukup.

Dan tawakal itu syaratnya ada dua; pertama yakin kepada Allah dan kedua usaha yang maksimal.

Ditanah suci utamakan berdoa hal2 bersifat akhirat;spt dikuatkan ImanIslam, diterima amal,diberi rizki yg halal,ilmu yg manfaat. 

Banyak meminta hal-hal ukhrawi harta dunia juga akan diberi. Dan jangan lupa doakan anak2, cucu. Doakan mereka bener; saleh. 

Berdoa kepada Allah jangan tanggung2, minta yang banyak. Allah Maha Kaya "senang" banyak diminta.  

Dan jangan lupa, keluarkan sedekah sebelum berangkat, baik perorangan ataupun berjamaah. Berikan kepada yg butuh dan yatim2.  

Sedekah lebih utama beras lalu dibagikan u/ tetangga yg butuh/saudara/ aitam. Jangan sampai berangkat haji tetangga kelaparan.  

Insya Allah menjadi haji yang mabrur. selamat di perjalanan, dan kembali ke tanah air berkumpul bersama keluarga. amin.  


Categories:

0 komentar:

Posting Komentar