Aku masih sangat hafal nyanyian itu
Nyanyian kesayangan dan hafalan kita bersama
sejak kita di sekolah rakyat
Kita berebut lebih dulu menyanyikannya
ketika anak-anak disuruh menyanyikannya di depan kelas satu persatu
Aku masih ingat
betapa kita gembira saat guru mengajak menyanyikan lagu itu bersama-sama
Pergaulan sudah tidak seakrab duluMasing-masing sudah terseret kepentingannya sendiriatau tersihir pesona duniaDan engkau kini entah dimanaTapi aku masih sangat hafal nyanyian itu sayangkuHari ini ingin sekali aku menyanyikannya kembaliBersamamu :Indonesia tanah air betaPusaka abadi nan jayaIndonesia sejak dulu kalaSlalu dipuja-puja bangsaDisana tempat lahir betaDibuai dibesarkan bundaTempat berlindung di hari tuaSampai akhir menutup mataAku merindukan rasa haru dan ibaDi tengah kobaran kebencian dan dendam serta maraknya rasa tegaHingga kini ada saja yang mengubah lirik lagu kesayangan kita ituDan menyanyikannya dengan nada sendu :Indonesia tanah air mataBahagia menjadi nestaparaIndonesia kini tiba-tibaSlalu dihina-hina bangsaDisana banyak orang lupaDibuai kepentingan duniaTempat bertarung berebut kuasaSampai entah kapan akhirnyaSayang,dimanakah kini engkauMungkinkah kita bias bernyanyi kembalilagu kesayangan kita duluDengan akrab seperti dulu
Karya: KH. Mustofa Bisri
0 komentar:
Posting Komentar