» Dari Abu
Musa radhiyallahu ‘anhu, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam
bersabda: “Perumpamaan teman yang baik dan teman yang buruk ibarat
seorang penjual minyak wangi dan seorang pandai besi. Penjual minyak
wangi mungkin akan memberimu minyak wangi, atau engkau bisa membeli
minyak wangi darinya, dan kalaupun tidak, engkau tetap mendapatkan bau
harum darinya. Sedangkan pandai besi, bisa jadi (percikan apinya) mengenai pakaianmu, dan kalaupun tidak, engkau tetap mendapatkan bau asapnya yang tak sedap.” (HR. Bukhori & Muslim).
(*) FAEDAH ILMIYAH DARI HADITS INI:
1. Hadits ini menunjukkan Wajibnya Mencari Teman yang Baik dan Menjauhi Teman yang Jelek.
2. Teman yang Baik memiliki ciri-ciri dan sifat. Diantaranya:
» Selalu berupaya mengajakmu kepada kebaikan dan mencegah dari keburukan.
» Selalu berupaya mengajakmu kepada kebaikan dan mencegah dari keburukan.
» Mengajarkan kpdamu ilmu yang bermanfaat.
» Selalu jujur dalam perkataan dan perbuatannya.
» Mengingatkanmu akan nikmat2 Allah agar engkau mensyukurinya.
» Ibnul Qoyyim berkata: “Bergaul dengan orang sholih itu dapat
menghalangimu dari enam perkara (dan membawamu) kepada enam perkara
lainnya, yaitu:
(1) Dari keragu-raguan kepada keyakinan.
(2) Dari riya’ (suka pamer dan ingin dipuji) kepada ikhlas (karena Allah semata).
(3) Dari kelalaian kepada dzikrullah (selalu ingat kepada Allah).
(4) Dari sikap tamak terhadap dunia kepada semangat mengejar kehidupan akhirat.
(5) Dari kesombongan kepada sikap tawadhu’ (rendah diri).
(6) Dari niat yang buruk kepada nasehat (yang baik).
(2) Dari riya’ (suka pamer dan ingin dipuji) kepada ikhlas (karena Allah semata).
(3) Dari kelalaian kepada dzikrullah (selalu ingat kepada Allah).
(4) Dari sikap tamak terhadap dunia kepada semangat mengejar kehidupan akhirat.
(5) Dari kesombongan kepada sikap tawadhu’ (rendah diri).
(6) Dari niat yang buruk kepada nasehat (yang baik).
» Ibnu Qudamah berkata: “Secara garis besar, hendaknya orang yang engkau pilih menjadi sahabat memiliki lima sifat berikut:
(1) Orang yang berakal.
(2) Memiliki akhlak yang baik.
(3) Bukan orang fasik (pecandu dosa dan maksiat).
(4) Bukan ahli bid’ah.
(5) Dan bukan orang yang rakus terhadap dunia.”. (Mukhtashor Minhajul Qashidin II/36)
(1) Orang yang berakal.
(2) Memiliki akhlak yang baik.
(3) Bukan orang fasik (pecandu dosa dan maksiat).
(4) Bukan ahli bid’ah.
(5) Dan bukan orang yang rakus terhadap dunia.”. (Mukhtashor Minhajul Qashidin II/36)
Semoga Allah menganugerahkan kepada kita teman sholih yang bermanfaat di dunia dan akhirat.
Sumber : FP Majelis Rasulullah SAW
0 komentar:
Posting Komentar