Kerabat
dan handai- taulanku mencela
Karena
aku telah dimabukkan oleh dia
Ayah,
putera- putera paman dan bibik
Mencela
dan menghardik aku
Mereka
tak bisa membedakan cinta dan hawa nafsu
Nafsu
mengatakan pada mereka, keluarga kami berseteru
Mereka
tidak tahu, dalam cinta tak ada seteru atau sahabat
Cinta
hanya mengenal kasih sayang
Tidakkah
mereka mengetahui?
Kini
cintaku telah terbagi
Satu
belahan adalah diriku
Sedang
yang lain ku berikan untuknya
Tiada
tersisa selain untuk kami
Wahai
burung- burung merpati yang terbang diangkasa
Wahai
negeri Irak yang damai
Tolonglah
aku !
Sembuhkan
rasa gundah- gundah yang membuat kalbu tersiksa
Dengarkanlah
tangisanku
Suara
batinku
Waktu
terus berlalu, usia makin dewasa
Namun
jiwaku yang telah terbakar rindu
Belum
sembuh jua
Bahkan
semakin parah
Bila
kami ditakdirkan berjumpa
Akan
kugandeng lengannya
Berjalan
bertelanjang kaki menuju kesunyian
Sambil
memanjatkan doa- doa pujian kepada Allah SWT
Ya
Raab, telah kujadikan dia
Angan-
angan dan harapku
Hiburlah
diriku dengan cahaya matanya
Seperti
Kau hiasi dia untukku
Atau
buatlah dia membenciku
Dan
keluarganya dengki padaku
Sedang
aku akan tetap mencintainya
Meski
sulit aku rasa
Mereka
mencela dan menghina diriku
Dan
mengatakan aku hilang ingatan
Sedang
dia sering terdiam mengawasi bintang
Menanti
kedatanganku
Aduhai,
betapa mengherankannya
Orang-
orang mencela cinta
Dan
menganggapnya sebagai penyakit
Yang
meluluh- lantakan dinding ketabahan
Aku
berseru pada singgahsana langit
Berikan
kami kebahagiaan dalam cinta
Singkaplah
tirai derita
Yang
selalu membelenggu kalbu
Bagaimana
mungkin aku tidak gila
Bila
melihat gadis bermata indah
Yang
wajahnya bak matahari pagi bersinar cerah
Menggapai
balik bukit, memecah kegelapan malam
Keluarga
berkata
Mengapakah
hatinya wahai ananda?
Mengapa
engkau mencintai pemuda
Sedang
engkau tidak melihat harapan untuk bersanding dengannya
Cinta,
kasih dan sayang telah menyatu
Mengalir
bersama aliran darah di tubuhku
Cinta
bukankah harapan atau ratapan
Walau
tiada harapan, aku akan tetap mencintainya
Sungguh
beruntung orang yang memiliki kekasih
Yang
menjadi karib dalam suka maupun duka
Karena
Allah akan menghilangkan
Dari
kalbu rasa sedih, bingung dan cemas
Aku
tak mampu melepas diri
Dari
jeratan tali kasih asmara
Karena
surga menciptakan cinta untukku
Dan
aku tidak mampu menolaknya
Sampaikan
salamku kepada dia,
wahai
angin malam
Katakan,
aku akan tetap menunggu
Hingga
ajal datang menjelang
0 komentar:
Posting Komentar