Kamis, 16 Oktober 2014

KENDALIKAN MATAMU



Oh mata...
Terkadang kau jadi sumber bencana.

Seorang laki-laki berkata: “aku bingung tentang perihal istriku. Saat aku baru mengenalnya aku melihatnya sebagai wanita tercantik di dunia. Setelah aku bertunangan dgn nya aku melihat bahwa banyak yang secantik dirinya. Setelah aku menikahinya justru aku merasa banyak yg lebih cantik darinya. Setelah beberapa tahun kami berumah tangga dan mempunyai anak maka setiap aku melihat wanita lain aku merasa semua wanita seakan lebih cantik dari istriku.”

Seorang bijak yg mengetahui akan gejolak perasaannya berkata kepadanya:
“Maukah engkau kuberitahu sesuatu yang lebih dahsyat dari yang engkau fikirkan?”


Laki-laki itu berkata: “Ya silahkan,”

Maka orang bijak itu melanjutkan: “Andai engkau diperbolehkan menikahi seluruh wanita di muka bumi ini pasti nantinya perasaanmu saat melihat anjing dipinggir jalan kamu akan berkata: rasanya anjing ini lebih cantik dari seluruh istri-istriku,?!? karena permasalahannya bukan berada pada istrimu melainkan pada diri manusianya, mereka jika ia diberi hati maka dia akan berharap empedu,
jika ia di beri mata maka dia akan liar dan nakal sementara pandangan liarnya akan menghilangkan rasa malu dan taqwa didalam hatinya kepada ALLAH, Sesungguhnya manusia tidak akan pernah puas akan banyak hal (termasuk kepuasannya pd wanita) kecuali mereka sudah memasuki kuburnya.
Nabi bersabda:  ..... Dan tidak ada yang bisa memuaskan mata manusia kecuali saat tanah kuburan telah menutupinya, dan Allah akan memberi ampunan kepada mereka yg bertaubat. Alhadist.

Orang bijak itu melanjutkan: “hai manusia sesungguhnya kesulitanmu banyak di sebabkan oleh matamu yg tidak bisa kau kendalikan dari hal-hal yg di haramkan oleh Allah,” Apakah kamu ingin kembali melihat istrimu sebagai wanita tercantik di dunia?
Laki-laki itu berkata: "ya"

orang bijak itu tersenyum seraya berkata sambil beranjak pergi: “KENDALIKAN MATAMU.”

Maha benar Allah dan RasulNya dgn segala Firman dan Hadistsnya.

untuk diriku, adziz tetap kecil saja

Sumber:
Al Habib Quraisy Baharun
Categories:

0 komentar:

Posting Komentar