“Lihatlah, pakai
cadar kena diskriminasi saat ambil duit di ATM. Kami dizholimi di negara kuffur
laknatullah penyembah berhala Pancasila ini ! Tegakan khilafah sekarang juga.”
Baru juga buka facebook
belum lengkap 2 menit, sudah ada yang inbok. Blio mengirimkan sebuah link video
di youtube yang judulnya, “Bank BRI Larang Wanita Bercadar Ambil Uang di ATM”.
Baca judulnya sudah bikin kreminen.
Ah, atau memang humas BRI ini rada kurang sensitif dalam
komunikasi massa. Jadi mereka nggak sadar bahwa kalau ada aturan kayak gini
orang akan berpikir bahwa BRI itu anti Islam. Cadar = Islam, tidak boleh
bercadar = tidak boleh berislam. Itu nalar kaum bahlul permanen.
Sependek pengetahuan saya, diantara aturan masuk ATM ialah dilarang
memakai penutup muka sehingga sulit dilakukan pengecekan identitas. Nggak cuma
cadar, topeng, helm, kaca mata hitam, nggak boleh semua. Emang nggak pernah
baca tulisan peringatan ini di ATM?
Itu semua dikandung maksud agar wajah sesiapa yang masuk ke ATM itu bisa terpantau jelas oleh CCTV. Kenapa CCTV
dipasang disitu, apakah sekedar iseng buat ngintip atau antisipasi gangguan
keamanan? Silahkan jawab sendiri.
Yang jadi perkara, ketika
ada perempuan bercadar dicegah petugas untuk masuk ATM karena ngotot tidak mau
melepas cadarnya, siapa yang salah?
Petugas melarang masuk tentu berdasar aturan tersebut diatas.
Nah, yang perlu dijadikan pertanyaan, mengapa wanita itu menolak membuka
cadarnya untuk sementara waktu masuk ATM? Jika sebab wajahnya tidak ingin
diketahui orang, memangnya dalam ATM itu area publik dimana wajahnya bebas
dilihat banyak orang? Toh, CCTV tak akan mempublikasikan wajah anda di medsos seperti
para pengcandid wajah-wajah hijaber
cantik nan shoulihah. Jika alasannya tidak ingin membuka aurat, memang sejak
kapan wajah wanita itu adalah aurat?
Lagipula, jika wanita tersebut tidak sanggup/ bersedia
mematuhi segala aturan (termasuk aturan masuk ATM) yang diterapkan oleh bank
kenapa masih menggunakan jasa bank? Yang tak berlabel syariah pula.
Dari sini bisa diketahui siapa sebenarnya yang bermasalah
itu, petugas yang berusaha menerapkan aturan atau perempuan bercadar yang tetap
ingin masuk dengan tidak mematuhi aturan.
Jadi jangan songong menganggap larangan masuk itu sebagai bentuk
sentiman atau diskriminasi terhadap kaum muslimah bercadar. Atau anti terhadap
Islam. Kecuali anda memang songong beneran seperti media-media kaum pendusta yang
sangat doyan nyebarin berita hoax dan permusuhan antar bangsa, ras dan agama
itu.
0 komentar:
Posting Komentar