WAHABI:
“Mayoritas umat Islam Indonesia itu ahli bid’ah, karena mereka masih
kuat memegang tradisi-tradisi yang berkembang dari nenek moyang mereka
sebelumnya. Sedangkan Islam itu jelas anti tradisi. Islam itu hanya
al-Qur’an dan hadits saja.’
SUNNI: “Pernyataan Anda berangkat dari konsep yang keliru, yakni beranggapan bahwa Islam anti
tradisi. Padahal tidak demikian. Dalam pernyataan Anda ada dua
kesalahan fatal. Pertama, menganggap dasar Islam hanya al-Qur’an dan
hadits. Padahal sejak masa ulama salaf, dasar agama itu ada empat,
al-Qur’an, hadits, ijma’ dan Qiyas. Kedua, Anda berasumsi bahwa Islam
anti tradisi. Padahal tidak demikian. Tradisi itu ada yang dapat
diterima oleh Islam dan ada yang tidak dapat diterima. Cara berpikir
Anda sangat picik dan sempit.”WAHABI: “Mana dalil Anda bahwa Islam dapat menerima tradisi?”
SUNNI: “Anda harus memahami, bahwa Islam itu agama. Islam bukan
budaya dan bukan tradisi. Tapi harus dipahami bahwa Islam tidak anti
budaya dan tradisi. Bahkan ketika suatu budaya dan tradisi masyarakat
yang telah berjalan tidak dilarang dalam agama, maka dengan sendirinya
menjadi bagian dari syari’ah Islam. Demikian ini sesuai dengan
dalil-dalil al-Qur’an, Hadits dan atsar kaum salaf yang dipaparkan oleh
para ulama dalam kitab-kitab yang mu’tabar (otoritatif).