masih ingat tentang Kisah Ande Ande Lumut??
| Ya, dimana wajah cantik Klenthing Merah, Hijau, dan Biru tidak bisa meluluhnya Hati Ande Ande Lumut, yah karena mereka rela dicium oleh Yuyu Kakang
| Tapi Ke-Istiqomah'an sang Klenthing Kuning yang tetap menjaga Kehormatan-Nya yang bisa membuat Ande Ande Lumut jatuh hati.
Nah untuk lebih jelasnya kisah simak ajalah kisahnya sebentar:
Dahulu kala, ada dua buah kerajaan,
Kediri dan Jenggala. Kedua kerajaan itu berasal dari sebuah kerajaan
yang bernama Kahuripan. Raja Erlangga membagi kerajaan itu menjadi dua
untuk menghindari perang saudara. Namun sebelum meninggal raja Erlangga
berpesan bahwa kedua kerajaan itu harus disatukan kembali.
Maka kedua raja pun bersepakat menyatukan
kembali kedua kerajaan dengan menikahkan putera mahkota Jenggala, Raden
Panji Asmarabangun dengan puteri Kediri, Dewi Sekartaji.
Ibu tiri Sekartaji, selir raja Kediri,
tidak menghendaki Sekartaji menikah dengan Raden Panji karena ia
menginginkan puteri kandungnya sendiri yang nantinya menjadi ratu
Jenggala. Maka ia menyekap dan menyembunyikan Sekartaji dan ibunya.
Pada saat Raden Panji datang ke Kediri
untuk menikah dengan Sekartaji, puteri itu sudah menghilang. Raden Panji
sangat kecewa. Ibu tiri Sekartaji membujuknya untuk tetap melangsungkan
pernikahan dengan puterinya sebagai pengganti Sekartaji, namun Raden
Panji menolak.
Raden Panji kemudian berkelana. Ia
mengganti namanya menjadi Ande-Ande Lumut. Pada suatu hari ia tiba di
desa Dadapan. Ia bertemu dengan seorang janda yang biasa dipanggil Mbok
Randa Dadapan. Mbok Randa mengangkatnya sebagai anak dan sejak itu ia
tinggal di rumah Mbok Randa.
Ande-Ande Lumut kemudian minta ibu
angkatnya untuk mengumumkan bahwa ia mencari calon isteri. Maka
berdatanganlah gadis-gadis dari desa-desa di sekitar Dadapan untuk
melamar Ande-Ande Lumut. Tak seorangpun ia terima sebagai isterinya.
Sementara itu, Sekartaji berhasil
membebaskan diri dari sekapan ibu tirinya. Ia berniat untuk menemukan
Raden Panji. Ia berkelana hingga tiba di rumah seorang janda yang
mempunyai tiga anak gadis, Klething Abang, Klething Ijo dan si bungsu
Klething Biru. Ibu janda menerimanya sebagai anak dan diberi nama
Klething Kuning.
Klething Kuning disuruh menyelesaikan
pekerjaan sehari-hari dari membersihkan rumah, mencuci pakaian dan
peralatan dapur. Pada suatu hari karena kelelahan Klething Kuning
menangis. Tiba-tiba datang seekor bangau besar. Klething Kuning hampir
lari ketakutan. Namun bangau itu berkata, “Jangan takut, aku datang
untuk membantumu.”
Bangau itu kemudian mengibaskan sayapnya
dan pakaian yang harus dicuci Klething Kuning berubah menjadi bersih.
Peralatan dapur juga dibersihkannya. Setelah itu bangau terbang kembali.
Bangau itu kembali setiap hari untuk
membantu Klething Kuning. Pada suatu hari bangau menceritakan tentang
Ande-Ande Lumut kepada Klething Kuning dan menyuruhnya pergi melamar.
Klething Kuning minta ijin kepada ibu
angkatnya untuk pergi ke Dadapan. Ibunya mengijinkan ia pergi bila
pekerjaannya sudah selesai. Ia pun sengaja menyuruh Klething Kuning
mencuci sebanyak mungkin pakaian agar ia tidak dapat pergi.
Sementara itu ibu janda mengajak ketiga
anak gadisnya ke Dadapan untuk melamar Ande-Ande Lumut. Di perjalanan
mereka tiba di sebuah sungai yang sangat lebar. Tidak ada jembatan atau
perahu yang melintas. Mereka kebingungan. Lalu mereka melihat seekor
kepiting raksasa menghampiri mereka.
“Namaku Yuyu Kangkang. Kalian mau kuseberangkan?”
Mereka tentu saja mau.
“Tentu saja kalian harus memberiku imbalan.”
“Kau mau uang? Berapa?” tanya ibu janda.
“Aku tak mau uangmu. Anak gadismu cantik-cantik. Aku mau mereka menciumku.’
Mereka terperanjat mendengar jawaban Yuyu
Kangkang. Namun mereka tidak mempunyai pilihan lain. Akhirnya mereka
setuju. Kepiting raksasa itu menyeberangkan mereka satu persatu dan
mereka pun memberikan ciuman sebagai imbalan.
Sesampainya di rumah mbok Randa, mereka minta bertemu dengan Ande-Ande Lumut.
Mbok Randa mengetuk kamar Ande-Ande
Lumut, katanya, “Puteraku, lihatlah, gadis-gadis cantik ini ingin
melamarmu. Pilihlah satu sebagai isterimu.”
“Ibu,” sahut Ande-Ande Lumut, “Katakan kepada mereka, aku tidak mau mengambil kekasih Yuyu Kangkang sebagai isteriku.”
Ibu Janda dan ketiga anak gadisnya terkejut mendengar jawaban Ande-Ande Lumut.
Bagaimana pemuda itu tahu bahwa mereka tadi bertemu dengan kepiting raksasa itu? Dengan kecewa mereka pun pulang.
Di rumah, Klething Kuning sudah menyelesaikan semua tugasnya berkat bantuan bangau ajaib. Bangau itu memberinya sebatang lidi.
Ketika ibu angkatnya kembali Klething
Kuning sekali lagi meminta ijin untuk pergi menemui Ande-Ande Lumut. Ibu
angkatnya terpaksa mengijinkan, namun ia sengaja mengoleskan kotoran
ayam ke punggung Klething Kuning.
Klething Kuning pun berangkat. Tibalah ia
di sungai besar. Kepiting raksasa itu mendatanginya untuk menawarkan
jasa membawanya ke seberang sungai.
“Gadis cantik, kau mau ke seberang? Mari kuantarkan,” kata Yuyu Kangkang
“Tidak usah, terima kasih” kata Klething Kuning sambil berjalan menjauh.
“Ayolah, kau tak perlu membayar,” Yuyu Kangkang mengejarnya.”Cukup sebuah ci… Aduh!”
Klething Kuning mencambuk Yuyu Kangkang dengan lidi pemberian bangau. Kepiting raksasa itu pun lari ketakutan.
Klething Kuning kemudian mendekati tepi
air sungai dan menyabetkan lidinya sekali lagi. Air sungai terbelah, dan
ia pun bisa berjalan di dasar sungai sampai ke seberang.
Klething Kuning akhirnya tiba di rumah
Mbok Randa. Mbok Randa menerimanya sambil mengernyitkan hidung karena
baju Klething Kuning bau kotoran ayam. Ia pun menyilakan gadis itu masuk
lalu ia pergi ke kamar Ande-Ande Lumut.
“Ande anakku, ada seorang gadis cantik,
tetapi kau tak perlu menemuinya. Bajunya bau sekali, seperti bau kotoran
ayam. Biar kusuruh ia pulang saja.”
“Aku akan menemuinya, Ibu,” kata Ande-Ande Lumut.
“Tetapi… ia…,” sahut Mbok Randa.
“Ia satu-satunya gadis yang menyeberang tanpa bantuan Yuyu Kangkang, ibu. Ialah gadis yang aku tunggu-tunggu selama ini.”
Mbok Randa pun terdiam. Ia mengikuti Ande-Ande Lumut menemui gadis itu.
Klething Kuning terkejut sekali melihat Ande-Ande Lumut adalah tunangannya, Raden Panji Asmarabangun.
“Sekartaji, akhirnya kita bertemu lagi,” kata Raden Panji.
Raden Panji kemudian membawa Dewi
Sekartaji dan Mbok Randa Dadapan ke Jenggala. Raden Panji dan Dewi
Sekartaji pun menikah. Kerajaan Kediri dan Jenggala pun dipersatukan
kembali.
Kehormatan Wanita...
Seharusnya dijaga, karena itu adalah suatu nilai mulia dari Sang Kuasa
Suatu penentu masa depan Indah
Bukan suatu yang murah digadai hanya untuk hal yang tak penting (Harta, Tahta, Pacar, dsb)
Lelaki cerdas takkan memilih pendamping "barang bekas"
Yang sudah diobral kesana-kemari,
Pamer paha tanpa takut azab illahi,
Ayolah Ukthi, Tutup dan Jaga Kehormatan anti,
untuk Imam anti nanti, yang akan membawa anti
menuju Ridho Illahi, bersama-sama dengan buah hati
Betapa Indah dan Bahagia,
Bisa berkumpul di Surga ALLAH bersama Keluarga
dapat bertemu Rasulullah, bercanda dan bergembira bersama beliau
Tidakkah ingin anti begitu?
Sudahlah jangan banyak tanya,!!
Tutup dan Jaga Kehormatan!!
0 komentar:
Posting Komentar