Habib Anis bin Alwi bin Ali bin Muhammad bin Husain al-Habsyi rahimahumullah |
"Dulu waktu saya mengaji, setiap saya
menanyakan suatu masalah kepada guru saya, jawabannya juga selalu: 'cari
di kitab ini, cari di kitab itu'. Ketahuilah, wahai Novel, tidak
disebut orang alim kalau setiap mendapat pertanyaan ia selalu menjawab:
'menurut saya begini begini ...', tetapi orang alim adalah orang yang
mampu menjawab suatu permasalahan dengan menukil pendapat para ulama
salaf lengkap dengan kitab rujukannya." [Pesan almarhum Habib Anis bin
'Alwi bin 'Ali al-Habsyi kepada Ustadz Naufal bin Muhammad al-'Aydrus].
Zaman ini
Mudah dan gampang sekali
Orang mengeluarkan pandangan dan pendapat sendiri
Berhubung hukum - hakam agama suci
Hafal satu dua ayat dan hadits Junjungan Nabi
Fatwa dikeluarkan tanpa mengerti
Usul dan kaedah fiqh yang dipegangi
Fatwa pandangan pendapat ulama sejati
Tidak dihirau tidak dipeduli
Bahkan tidak diketahui
Bila ditanyai awam Syafi'i
Dijawab dengan pandangan Hanbali
Lalu pening kepala si Syafi'i
Karena jawaban dengan amalan sehari-hari tidak selaras
Aqwal mu'tamad, dhoif dan qawi
Sudah tidak dibedakan lagi
Inilah akibat bila malas mengaji
Karya ulama yang habis umurnya menggali
Kitab suci dan hadits Junjungan Nabi
Setakat menghafal kitab suci
Belum jadi ulama berilmu tinggi
Juga bukan ukuran taqwa sejati
Lihat si Hajjaj anak Yusuf ats-Tsaqafi
Dada dipenuhi kandungan kitab suci
Sholat jemaah dia kepalai
Sayyidi Ibnu Umar di belakang mengikuti
Malang anak Yusuf ats-Tsaqafi
Bukan ketaqwaan bertakhta di hati
Tapi kedzaliman yang merajai
Hauskan darah umat Junjungan Nabi
Kepada Allah kita memohon
Agar diperoleh ketaqwaan sejati
Tunduk patuh mentaati
Titah perintah Ilahi Rabbi
Berpandukan ajaran Junjungan Nabi
Yang diterima daripada ulama sejati
Bukan sekadar baca terjemah tafsir sendiri
Yang ilmunya dangkal sekali
Jika ditimbang tak sampai barang sekati
Atau hanya ikut sesuka hati
Nanti bila mati barulah sadarkan diri
Apalah gunanya lagi...
Mudah dan gampang sekali
Orang mengeluarkan pandangan dan pendapat sendiri
Berhubung hukum - hakam agama suci
Hafal satu dua ayat dan hadits Junjungan Nabi
Fatwa dikeluarkan tanpa mengerti
Usul dan kaedah fiqh yang dipegangi
Fatwa pandangan pendapat ulama sejati
Tidak dihirau tidak dipeduli
Bahkan tidak diketahui
Bila ditanyai awam Syafi'i
Dijawab dengan pandangan Hanbali
Lalu pening kepala si Syafi'i
Karena jawaban dengan amalan sehari-hari tidak selaras
Aqwal mu'tamad, dhoif dan qawi
Sudah tidak dibedakan lagi
Inilah akibat bila malas mengaji
Karya ulama yang habis umurnya menggali
Kitab suci dan hadits Junjungan Nabi
Setakat menghafal kitab suci
Belum jadi ulama berilmu tinggi
Juga bukan ukuran taqwa sejati
Lihat si Hajjaj anak Yusuf ats-Tsaqafi
Dada dipenuhi kandungan kitab suci
Sholat jemaah dia kepalai
Sayyidi Ibnu Umar di belakang mengikuti
Malang anak Yusuf ats-Tsaqafi
Bukan ketaqwaan bertakhta di hati
Tapi kedzaliman yang merajai
Hauskan darah umat Junjungan Nabi
Kepada Allah kita memohon
Agar diperoleh ketaqwaan sejati
Tunduk patuh mentaati
Titah perintah Ilahi Rabbi
Berpandukan ajaran Junjungan Nabi
Yang diterima daripada ulama sejati
Bukan sekadar baca terjemah tafsir sendiri
Yang ilmunya dangkal sekali
Jika ditimbang tak sampai barang sekati
Atau hanya ikut sesuka hati
Nanti bila mati barulah sadarkan diri
Apalah gunanya lagi...
0 komentar:
Posting Komentar