Tulisan Langkah Kaki
Jumat, 22 November 2013
OASE IMAN BUYA YAHYA
Posted on 16.13 by Unknown
| No comments
Sabtu, 16 November 2013
Aku Tidak Berharap Surga dan Neraka
Posted on 16.10 by Unknown
| No comments
Seorang lelaki bertanya kepada Imam Abu Hanifah, ”Bagaiman
pendapatmu tentang seseorang yang berkata: ”Aku tidak berharap surga,
tidak takut neraka, aku suka makan bangkai, aku bersaksi terhadap apa
yang tidak aku lihat, aku tidak takut kepada Allah, aku shalat tanpa
ruku dan sujud, aku tidak menyukai kebenaran dan aku menyukai fitnah.”
Awas! Berhati-Hatilah dengan Pikiranmu
Posted on 16.04 by Unknown
| No comments
dakwatuna.com - Sahabat dahsyat, pernahkah sahabat
mendengar potongan kalimat “Berpikir 1 Jam lebih baik daripada ibadah 60
tahun.” Kalimat yang sederhana tapi mengandung makna yang sangat dalam.
Sekilas memang mempunyai arti yang biasa-biasa saja bahkan tidak mampu
menggetarkan hati kita. Cobalah sahabat mengajak pikiran sahabat
berkelana mengarungi makna yang terkandung dan memetik hikmah yang
terdapat di dalamnya. Sungguh luar biasa.., sepotong kalimat yang mampu
menusuk kalbu dan mengusik nurani. Bagaimana tidak, bayangkan sahabat
dahsyat, hanya dengan berpikir 1 jam mampu mengalahkan ibadah 60 tahun.
Oleh karenanya berhati-hatilah dengan pikiran sahabat.
Pikiran adalah karunia Sang Maha Pencipta. Pikiran diberikan kepada
kita agar kita mampu menjalankan tugas kita di muka bumi ini sebagai
khalifah. Pikiran itu dapat kita gunakan untuk mencari solusi dari
permasalahan yang kita hadapi. Kita mengakui bahwa kita diberikan
pikiran oleh Sang Maha Pencipta namun kita harus mengakui pula bahwa
banyak di antara kita yang tidak mampu berpikir. Berpikir dalam arti
memaksimalkan potensi pikiran yang kita miliki agar apa yang menjadi
mimpi besar kita dapat tercapai. Mungkin di antara kita banyak yang
memimpikan kekayaan, hidup dengan segala kemewahan, dan apapun yang
diinginkan selalu tercapai.
Amir bin Abdullah At-Tamimi
Posted on 09.27 by Unknown
| No comments
Tawadhu'nya Sufi Sejati
"Demi Allah, aku menangis bukan karena cinta dunia dan takut mati. Aku menangis karena panjangnya perjalanan dan sedikitnya bekal"
Salah satu tabi'in yang dikenal zuhud adalah Amir bin Abdullah At-Tamimi. Nama At-Tamimi pada akhir namanya merupakan penunjuk bahwa ia berasal dari Bani Tamim, suku Arab asli di Hijaz.
Pada waktu muda, dia mengabdikan dirinya dan sekaligus berguru kepada Abu Musa Al-Asy'ari, salah satu sahabat Nabi Muhammad SAW yang pada waktu itu menjadi gubernur Bashrah. Karena itulah, hidupnya hanya untuk beribadah, berjuang membela Islam, dan menuntut ilmu. Tiga hal itulah yangmembuatnya dikenal sebagai ahli zuhud di kota Bashrah.
"Demi Allah, aku menangis bukan karena cinta dunia dan takut mati. Aku menangis karena panjangnya perjalanan dan sedikitnya bekal"
Salah satu tabi'in yang dikenal zuhud adalah Amir bin Abdullah At-Tamimi. Nama At-Tamimi pada akhir namanya merupakan penunjuk bahwa ia berasal dari Bani Tamim, suku Arab asli di Hijaz.
Pada waktu muda, dia mengabdikan dirinya dan sekaligus berguru kepada Abu Musa Al-Asy'ari, salah satu sahabat Nabi Muhammad SAW yang pada waktu itu menjadi gubernur Bashrah. Karena itulah, hidupnya hanya untuk beribadah, berjuang membela Islam, dan menuntut ilmu. Tiga hal itulah yangmembuatnya dikenal sebagai ahli zuhud di kota Bashrah.
Kehidupan Sufistik Sayyiduna Abu Bakar ash-Shiddiq
Posted on 09.26 by Unknown
| No comments
"Abu Bakar mengungguli kalian bukan karena banyaknya salat dan banyaknya puasa, tapi karena sesuatu yang bersemayam di hatinya." (HR at-Tirmidzi di an-Nawâdir dan al-Ghazali di Ihyâ' Ulûmiddîn)
Setiap malam Jumat, usai salat Isyak, tubuh yang dibalut jubah kasar itu duduk berzikir. Kepalanya menunduk sangat rendah sampai menyentuh lutut. Begitu khusyuk dan khidmat, tak sedikit pun bergerak untuk mendongak. Menjelang fajar terbit, kepalanya baru diangkat, menghela nafas yang panjang dan tersendat-sendat. Kontan, aroma di ruangan itu berubah. Tercium bau hati yang terpanggang.
Setiap malam Jumat, usai salat Isyak, tubuh yang dibalut jubah kasar itu duduk berzikir. Kepalanya menunduk sangat rendah sampai menyentuh lutut. Begitu khusyuk dan khidmat, tak sedikit pun bergerak untuk mendongak. Menjelang fajar terbit, kepalanya baru diangkat, menghela nafas yang panjang dan tersendat-sendat. Kontan, aroma di ruangan itu berubah. Tercium bau hati yang terpanggang.
Buku Cinta Bagai Anggur : Pendidikan Hati
Posted on 09.17 by Unknown
| No comments
Cinta Bagai Anggur |
suluk.blogsome.com
Dikutip dari sebagian isi Bab III buku “Cinta Bagai Anggur”, dengan seijin penerbit.
Judul: “Cinta Bagai Anggur: Tuangan Hikmah Dari Seorang Guru Sufi di Amerika.”
Karya: Syaikh Muzaffer Ozak, dikompilasikan oleh Syaikh Ragip Frager
Alih bahasa: Nadia Dwi Insani, Herry Mardian, Herman Soetomo
Penerbit: Pustaka Prabajati
Tetapi apakah sebenarnya “diuji” itu? Seorang guru menguji para siswanya untuk mengetahui tingkat kemampuan mereka, mengetahui tingkat pemahaman mereka. Si guru tidak tahu sedalam apa para siswanya telah belajar. Tapi bukankah Allah mengetahui?
SETIAP nabi mempunyai tugas spesifik. Peran Nabi Isa a.s. adalah untuk menampilkan tiadanya kepemilikan dan kepedulian akan keduniawian.
Dikutip dari sebagian isi Bab III buku “Cinta Bagai Anggur”, dengan seijin penerbit.
Judul: “Cinta Bagai Anggur: Tuangan Hikmah Dari Seorang Guru Sufi di Amerika.”
Karya: Syaikh Muzaffer Ozak, dikompilasikan oleh Syaikh Ragip Frager
Alih bahasa: Nadia Dwi Insani, Herry Mardian, Herman Soetomo
Penerbit: Pustaka Prabajati
Tetapi apakah sebenarnya “diuji” itu? Seorang guru menguji para siswanya untuk mengetahui tingkat kemampuan mereka, mengetahui tingkat pemahaman mereka. Si guru tidak tahu sedalam apa para siswanya telah belajar. Tapi bukankah Allah mengetahui?
SETIAP nabi mempunyai tugas spesifik. Peran Nabi Isa a.s. adalah untuk menampilkan tiadanya kepemilikan dan kepedulian akan keduniawian.
Alam Semesta Adalah Guru Yang Bijak
Posted on 09.11 by Unknown
| No comments
Sebuah
cerita penuh hikmah dari seorang sufi bernama Hasan. Tidak diketahui
lebih jelas siapa Hasan yang dimaksud, tetapi semoga cerita ini bisa
memberikan kita pemahaman untuk lebih memahami dan bertafakur akan
lingkungan dan alam kita.
Tatkala seorang guru sufi besar Hasan, mendekati akhir masa hidupnya, seseorang bertanya kepadanya, “Hasan, siapakah gurumu?”
Tatkala seorang guru sufi besar Hasan, mendekati akhir masa hidupnya, seseorang bertanya kepadanya, “Hasan, siapakah gurumu?”
Jumat, 15 November 2013
Mulia Mana???
Posted on 11.27 by Unknown
| No comments
Di dalam dunia nyata atau pun dunia sinetron, pasti ada kata-kata begini "Dasar Manusia Berhati Binatang!!", yah Binatang yang jelas tidak tahu apa-apa ikut disalahkan, padahal jelas yang berbuat kesalahan manusia.
Logika sajalah, sekarang mana ada binatang yang membunuh anaknya sendiri??, Mana ada binatang yang imbuh/ nambah makanan kala sudah kenyang??, hanya binatang yang bercinta tidak tau tempat, seekor kambing ya makanannya cuma rumput, seekor bajing makanan ya cuman kelapa, tapi kalau Bajingan sampai tanah-tanahnya dimakan.
Langganan:
Postingan (Atom)