Rabu, 10 Agustus 2016

Saran Dokter



Sering kita dengan kalimat dari dunia kedokteran yang berbunyi, “lebih baik mencegah daripada mengobati”. Karena memang bukan tanpa alasan para dokter memberikan pernyataan seperti itu walaupun dengan resiko mereka tidak akan payu lagi. Karena tentu bila semua orang bisa mencegah datangnya penyakit, tidak ada orang yang sakit lagi.
Untung saja tidak semua orang nggugu dengan wejangan dokter itu. Masih banyak yang masa bodoh dengan kesehatan. Masa bodoh dengan pola hidup sehat. Kayak saya. Itulah adilnya Tuhan orang sakit juga diperlukan untuk menjaga stabilitas perputaran dunia ini. Jadi yang ditakdirkan sakit sabar.
Tapi kali ini tidak mau membahas hal itu. Itu biar kalangan kedokteran dan yang peduli masalah itu. Selamat bertugas dok.

Begini, kalimat atau statment “lebih baik mencegah daripada mengobati” menurut saya tidak cuma bisa digunakan pada satu tempat itu saja. Itu juga bisa digunakan dalam hubungan asmara. Iya, hubungan asmara. Serius.
Kita lihat, banyak contoh kasus di realita kehidupan ini. Banyak kasus putus cinta sampai perceraian terjadi. Dan tak sedikit hancurnya sebuah hubungan percintaan adanya orang ketiga.
Nah, dari itulah kenapa “lebih baik mencegah daripada mengobati” adanya perlua diterapkan dalam hal ini. Mencegah terjadinya luka hati memang berat, karena godaan sana-sini menghujani pelaku bertubi-tubi. Lebih berat lagi mengobati luka hati yang sudah kebacut terlukai. Untuk kaum awam tentu memerlukan waktu yang tak singkat untuk bisa sembuh total. Tersulut sedikit saja sumbu ingatannya akan hal itu dapat membakar amarah bak asu manak.
Maka cegahlah hal-hal yang dapat merusak hubungan anda nanti. Jangan sepelekan hal-hal kecil. Karena gunung yang besar terdiri dari batuan-batuan kecil pula. Perselingkuhan di era dumay saat ini terjadi bukan dari tempat tidur, tapi dimulai saat kita mulai “menghapus pesannya”.
Jaga hati, jaga diri. Sekian.
10 Agustus 2016
Categories:

0 komentar:

Posting Komentar